Rabu, 17 Juli 2013

jurnal artikel : ANALISIS UNSUR TEMA, AMANAT, DAN LATAR TERHADAP NOVEL “TEXAS SPLENDOR” KARYA LORRAINE HEATH

ANALISIS UNSUR TEMA, AMANAT, DAN LATAR TERHADAP NOVEL “TEXAS SPLENDOR” KARYA LORRAINE HEATH

Rini maya sari
B1C110051

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS BALE BANDUNG

Abstrak Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui unsur tema, amanat dan latar dalam novel “Texas Splendor”. Tema merupkan gagasan pokok cerita yang diangkat pengarang dalam novelnya, Tema dapat mengangkut segala persoalan di kehidupan. Amanat adalah Ia mencakup pesan yang disampaikan novel tersebut. Latar merupakan tempat dimana sebuah potongan cerita berlangsung. Ia bisa dijelaskan secara langsung atau melalui dialog para tokohnya. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bersifat observasi yaitu dengan cara memperoleh data dengan meneliti dan menganalisis. Dalam analisis novel ‘Texas Splendor” karya Lorraine Heath ini banyak mengandung amanat buat si pembaca bahwa kita tidak boleh menuduh orang tanpa bukti terlebih dahulu, karna akan menyebabkan orang lain rugi karna orang lain yang salah menanggung akibatnya jadi gambaran buat kita bahwa cinta dan pengorbanan bisa mengalahkan segalanya  terlebih dari isi novel tersebut.
Kata kunci: analisis, novel, unsur instrinsik, tema, amanat, dan latar.

A.    Pendahuluan
Kata novel berasal dari bahasa Itali novella yang secara harfiah berarti “sebuah barang baru yang kecil‟ dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk prosa‟. (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2005: 9). Dalam bahasa Latin kata novel berasal novellus yang diturunkan pula dari kata noveis yang berarti baru. Dikatakan baru karena dibandingkan dengan jenis-jenis lain, novel ini baru muncul kemudian (Tarigan, 1995: 164).Pendapat Tarigan diperkuat dengan pendapat Semi (1993: 32) bahwa novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.
Novel yang diartikan sebagai memberikan konsentrasi kehidupan yang lebih tegas, dengan roman yang diartikan rancangannya lebih luas mengandung sejarah perkembagan yang biasanya terdiri dari beberapa fragmen dan patut ditinjau kembali. Batos (dalam Tarigan, 1995: 164) menyatakan bahwa novel merupakan sebuah roman, pelaku-pelaku mulai dengan waktu muda, menjadi tua, bergerak dari sebuah adegan yang lain dari suatu tempat ke tempat yang lain. Nurgiyantoro (2005: 15) menyatakan, novel merupakan karya yang bersifat realistis dan mengandung nilai psikologi yang mendalam, sehingga novel dapat berkembang dari sejarah, surat-surat, bentuk-bentuk nonfiksi atau dokumen-dokumen, sedangkan roman atau romansa lebih bersifat puitis.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa novel dan romansa berada dalam kedudukan yang berbeda. Jassin (dalam Nurgiyantoro, 2005: 16) membatasi novel sebagai suatu cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang di sekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat dari kehidupan seseorang dan lebih mengenai sesuatu episode. Mencermati pernyataan tersebut, pada kenyataannya banyak novel Indonesia yang digarap secara mendalam, baik itu penokohan maupun unsur-unsur intrinsik lain. Novel oleh Sayuti (2000: 7) dikategorikan dalam bentuk karya fiksi yang bersifat formal. Bagi pembaca umum, pengategorian ini dapat menyadarkan bahwa sebuah fiksi apapun bentuknya diciptakan dengan tujuan tertentu.
Dengan demikian, pembaca dalam mengapresiasi sastra akan lebih baik. Pengategorian ini berarti juga bahwa novel yang kita anggap sulit dipahami, tidak berarti bahwa novel tersebut memang sulit. Pembaca tidak mungkin meminta penulis untuk menulis novel dengan gaya yang menurut anggapan pembaca luwes dan dapat dicerna dengan mudah, karena setiap novel yang diciptakan dengan suatu cara tertentu mempunyai tujuan tertentu pula.

Penciptaan karya sastra memerlukan daya imajinasi yang tinggi. Menurut Junus (1989: 91), mendefinisikan novel adalah meniru ”dunia kemungkinan”. Semua yang diuraikan di dalamnya bukanlah dunia sesungguhnya, tetapi kemungkinan-kemungkinan yang secara imajinasi dapat diperkirakan bisa diwujudkan. Tidak semua hasil karya sastra harus ada dalam dunia nyata, namun harus dapat juga diterima oleh nalar.
Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut. Sebagian besar orang membaca sebuah novel hanya ingin menikmati cerita yang disajikan oleh pengarang. Pembaca hanya akan mendapatkan kesan secara umum dan bagian cerita tertentu yang menarik. Membaca sebuah novel yang terlalu panjang yang dapat diselesaikan setelah berulang kali membaca dan setiap kali membaca hanya dapat menyelesaikan beberapa episode akan memaksa pembaca untuk mengingat kembali cerita yang telah dibaca sebelumnya. Hal ini menyebabkan pemahaman keseluruhan cerita dari episode ke episode berikutnya akan terputus.Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha menggambarkan atau melukiskan kehidupan tokoh-tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiktif tidak hanya sebagai cerita khayalan semata, tetapi sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang adalah realitas atau fenomena yang dilihat dan dirasakan.

Rumusan Masalah
Penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: a) Bagaimana unsur tema, latar dan amanat yang terdapat dalam novel “Texas Splendor” karya Lorraine Heath, dan b) Apakah novel “Texas Splendor” karya Lorraine Heath bisa dijadikan bahan ajar pembelajaran sastra di tingkat SMA/sederajat.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur tema, latar dan amanat yang terdapat dalam novel “Texas Splendor” karya Lorraine Heath dan untuk mengetahui bahwa novel “Texas Splendor” karya Lorraine Heath bisa dijadikan bahan ajar pembelajaran sastra di tingkat SMA/sederajat.
Manfaat 
Melalui jurnal artikel ini diharapkan pembaca atau audien dapat mengetahui unsur nilai budaya dan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel “Texas Splendor” karya LorraineHeath, dan dapat menjadikannya sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di tingkat SMA/sederajat.

B.    Tinjauan Pustaka
1.    Pengertian Unsur Instrinsik
Salah satu yang penting adalah unsur intrinsik novel. Unsur ini melingkupi beberapa hal yang penting untuk diperhatikan seorang penulis novel. Sebab jika unsur tersebut dikemas dengan baik, maka pembaca akan larut dalam cerita tanpa merasakan sebuah kejanggalan. Seorang penulis novel yang sukses sudah pasti memahami hal tersebut. Jika Anda seorang penulis pemula dan belum mengetahui apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik, pembahasan berikut tentu akan sangat membantu Anda. Silahkan simak uraiannya.
Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik adalah hal-hal yang keberadaanya wajib di dalam sebuah novel. Jika ekstrinsik lebih kepada opsional, maka unsur intrinsik novel tak boleh luput jika tidak maka tulisan tersebut tak layak disebut novel. Unsur intrinsik ini mencakup beberapa hal.


2.    Cara Mengidentifikasi Unsur Instrinsik
a.    Tema
1)    Baca keseluruhan cerita dan memahaminya, kalau perlu baca berulang-ulang.
2)    Tentukan tokoh utama yang mengalami kejadian/masalah, lalu tentukan masalah yang dihadapi tokoh utama tersebut dan biasanya temanya berkaitan dengan permasalahan.
3)    Tulis hal-hal yang dibicarakan dalam cerita,baik itu tersirat maupun tersurat hal yang paling banyak dibicarakan biasanya yang menjadi pokok bahasan atau tema
b.    Latar/Setting
Kapan dan dimana cerita itu berlangsung,.
Latar Waktu
1)    Siang hari_Contoh kalimat : “Kita tunggu aja sampai jam 11 siang mudah-mudahan ada 1 siswa lagi yang mendaftar”.
2)    Pagi hari_Contoh kalimat : “Persis pada saat matahari terbit mereka bergegas pergi ke sekolah Muhammdiyah”.
Latar Tempat
1)    Di sekolah_Contoh kalimat : “Borek lagi tidur tuh di kelas”. Sahut  Lintang.
2)    Di bawah Pohon_Contoh kalimat : “Pohon ini begitu teduh rek, mudah-mudahan emosi kau bisa seperti ini”. Oceh Lintang.
3.    Analisis Unsur tema,setting dan amanat
a.    Tema
Tema merupakan gagasan pokok cerita yang diangkat pengarang dalam novelnya. Tema dapat menyangkut segala persoalan di kehidupan. Antara lain masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, keagamaan, dan sebagainya.
Hartoko & Rahmono (Nurgiyanto, 2009: 68), Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.
Untuk menemukan tema sebuah karya fiksi, ia haruslah disimpulkan dari keseluruhan cerita. Tema, walau sulit ditentukan secara pasti, bukanlah makna yang “disembunyikan”, walau belum tentu juga dilukiskan secara eksplisit. Tema sebagai makna pokok sebuah karya fiksi tidak (secara sengaja) disembunyikan karena justru hal inilah yang ditawarkan kepada pembaca. Namun, tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita, dengan sendirinya ia akan “tersembunyi” dibalik cerita yang mendukungnya (Nurgiyantoro, 2008: 68).
b.    Latar/Setting
Latar juga merupakan salah satu hal yang tak boleh luput dari penulisan novel. Dengan latar cerita yang baik, pembaca akan mudah dibuat jatuh hati pada novel. Latar merupakan tempat dimana sebuah potongan cerita berlangsung. Ia bisa dijelaskan secara langsung atau melalui dialog para tokohnya.
Abrams (Nurgiyantoro, 2008: 216), latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Latar memberikan pijakan secara konkret dan jelas. Hal ini penting untk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Pembaca, dengan demikian, merasa dipermudah untuk “mengoperasikan” daya imajinasinya, di samping dimungkinkan untuk berperan serta secara kritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang latar. Pembaca dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan, dan aktualisasi latar yang diceritakan sehingga merasa lebih akrab. Pembaca seolah-olah merasa menemukan dalam cerita itu sesuatu yang sebenarnya menjadi bagian dirinya. Hal ini akan terjadi jika latar mampu mengangkat suasana setempat, warna lokal, lengkap dengan perwatakannya kedalam cerita (Nurgiyantoro, 2008: 217).
c.    Amanat
Unsur intrinsik novel lainnya adalah amanat. Ia mencakup pesan yang disampaikan novel tersebut. Sebagai sebuah karya yang baik, novel harus bisa merubah sudut pandang pembacanya menjadi lebih positif. Pesan tersebut bisa disampaikan secara langsung atapun tersirat dari apa yang dialami para tokoh dalam kisah tersebut.
C.    Metodologi Penelitian
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli meamakan metode ini dengan nama survei normatif (normatif survei). Dengan metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan memilih hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya mentode ini juga dinamakan studi kasus (status study).
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar sehingga penelitian ini disebut juga survei normatif. Dalam metode ini juga dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu yang dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
D.    Hasil dan Pembahasan Penelitian
1.    Sinopsis
Setelah lima tahun dipenjara atas tuduhan kejahatan yang tidak pernah dilakukannya, Austin Leigh akhirnya bebas dan segera pulang untuk menikahi Becky Oliver, wanita yang sangat dicintainya. Tapi ternyata Becky telah menikah dengan orang lain.
Dalam kondisi sedih dan patah hati, Austin bertekad untuk membersihkan namanya dari tuduhan kejahatan membunuh Boyd McQueen, laki-laki yang pernah menjadi musuh besar keluarganya. Dalam perjalanan mencari sang pembunuh, Austin bertemu Loree Grant, seorang gadis muda yang trauma karena keluarganya dibunuh secara kejam. Pesona Loree mampu meluluhkan hati Austin, walau ia belum bisa melupakan cintanya pada Becky. Austin akhirnya menikahi Loree dan membawa gadis itu kembali ke Texas.
Sementara itu, Dallas Leigh, kakak Austin, turut membantu mencari sang pembunuh dengan menyewa seorang detektif. Hasil penyelidikan sang detektif ternyata berhubungan dengan rahasia yang diceritakan Loree tentang pembunuhan keluarganya. Saat misteri sang pembunuh hampir terungkap, timbullah masalah besar yang menguji cinta Austin dan Loree. Pengorbanan besar dibutuhkan untuk membuktikan ketulusan cinta mereka.

2.    Tabel Analisis
Karya Sastra    Unsur Intrinsik    Bukti Pernyataan
Novel “Texas Splendor”    Tema :
Percintaan dan Pengorbanan







Latar Tempat:

Penjara


di ruang makan



di lantai atas





di sebuah toko



di Bar




di rumah dokter



di tangga



di kandang kuda





di toko kelontong



di kamar tidur




di sudut kamar






Di dapur




Latar Waktu :
Pagi



larut malam







Amanat :
Austin sangatlah tabah meskipun dia telah dituduh membunuh Boyd McQueen, dan Austin pun rela di penjara selama limatahun meskipun bukan kesalahan Austin.   
Austin mengira selama dia di penjara dia bakalan ditungguin sama kkasihnya Becky tapi ternyata Becky malah menikah dengan laki-laki lain, jadi pengorbanan Austin selama ini sia-sia.



Austin Leigh menatap pagar penjara Huntsvile.

Anak-anak perempuan berlarian saat memasuki ruang makan.

sinar pucat terlihat dari jendela di lantai atas sehingga Austin pikir ia masih tinggal di sana dengan Cameron.

Kenangan membawa Austin ke sebuah toko kelontong

Bartender mengambil gelas dan menungkan minuman, matanya menatap Austin

Setelah meninggalkan bar, ia mampir kerumah dokter, tapi pria itu tidak ada.

Menengok ke belakang, ia melihat Dee duduk di tangga di belakangnya.

Austin bergegas lari ke kandang kuda, menunggangi Black Thunder, dan berharap menembus malam.

Austin menggedor pintu di lantai dua di toko kelontong.

Austin mengikuti tanpa mengeluh saat Loree membawanya masuk ke kamar tidur.

“ikut denganku mengambilnya.” Lore menggelengkan kepal panik di sudut kamarnya. “Aku akan menunggu di sini tapi cepatlah.”

Ia berjalan ke dapur dan mulai menyiapkan bubur paginya.



Engselnya yang berderit bergema di Fajar yang sunyi.

Malam semakin larut saat austin berdiri di beranda dan memperhatikan kereta barang yang di penuhi keluarga Houston mengarah ke utara.


Austin Leigh menatap pagar Penjara Huntsville,tahu kalau sisa hidupnya menunggu di sisi lain gerbang itu,seperti yang ditinggalkanya elama lima tahun yang lalu saat dua belas orang yang ia percaya menuduhnya bersalah.


3.    Apakah Novel “Texas Splendor” karya Lorraine HeathBisa dijadikan Bahan Ajar Pembelajaran Sastra di Tingkat SMA/sederajat?
Novel “Texas Splendor” karya Lorraine Heath bisa dijadikan bahan ajar pembelajaran sastra di tingkat SMA/sederajat karena di dalam novel tersebut, hampir ceritanya memceritakan kehidupan dan bagaimana perilaku para pemain yang sewajarnya. Semua cerita dalam novel ini bagus, Walaupun bercerita tentang orang dewasa tapi anak-anak bisa membacanya.
E.    Kesimpulan dan Saran
1.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat di kemukakan beberapa kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:
a.    Tema yang terdapat pada novel “Texas Splendor “ yaitu tentang percintaan dan pengorbanan. Karena di dalam novel ini di cerikan Austin berpacaran dengan seorang perepuan yang bernama Becky, tapi sayangnya Becky pacarnya Austin menikah dengan laki-laki lain. Tadinya Austin mengira selama di penjara Becky akan setia pada Austin tapi ternyata tidak.
b.    Di dalam novel “Texas Splendor”, pengarang menggunakan beberapa latar: latar tempat yaitu di dalam penjara,di ruang makan,di lantai atas,di sebuah toko,di bar,di rumh dokter,di tangga,di kandang kuda,di toko kelontong,di kamar tidur. Latar waktu yaitu pada pagi hari, siang hari dan malam hari.
c.    Amanat yang terdapat pada novel  “Texas Splendor “ yaitu bahwa kita tidak boleh menuduh orang tanpa ada bukti yang nyata,tanpa menyelidikinya terlebih dahulu.dan dapat kita petik dalam Novel ini bahwa kita harus selalu sabar dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.
d.    Novel ini juga sangat baik di gunakan sebagai bahan ajar di tingkat SMA, karena bisa mendidik siswa agar bisa mengenal sebagai mana pentingnya ke sabaran dalam hidup itu, dan seberapa pentingnya tidak menuduh orang lain tanpa bukti.

2.    Saran
Dalam menganilis sebuah novel sebaiknya kita harus  mempelajari terlebih dahulu  unsur-unsur yang ada di dalamnya. Bagi pembaca diharapkan bisa lebih memahami unsur-unsur intrinsik karya sastra terutama dalam bentuk novel dan dapat menemukan unsur-unsur tersebut dalam cerita novel dengan sangat mudah.


F.    Daftar Pustaka
Ahera, Anne. 2013. Unsur intrinsik novel. http://www.Anneahira.com/. 
Arsela,Dila. 2012. Cara Mengidentifikasi unsur intrinsik. http://halaisu.blogspot.com/. 5 April 2012.
Heath, Lorraine. 2013. Texas Splendor. Jakarta: Dastan Books.
Huki, Luci. 2013. Unsur intrinsik novel. http://plus.google.com/.
Mutaqqin, M, Imamul. 2010. Metode Deskriptif. http://blog.uin-malang.ac.id/mutaqqin/. 28 November 2010. 
Nugroho, Yusuf amin. 2013. Sains Fiksi.http://Fiksi-Sains.blogspot.com/. 29 April 2013.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Pengasih, Natalido. 2010. Menganilis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia. http://Natalidopengasih.wordpress.com/ . 19 Mei 2010.
Rantika, Aufa. 2013. Analisis unsur untrinsik novel indonesia. http://www.scribd.com/Aufa-Rantika/. 1 Juni 2013.
Saputra, Irmawan Hadi. 2013. Menganalisis unsur ekstrinsik dan intrinsik novel. http://www.plangdut.com/. 12 April 2013
Suryabrata, Sumadi. 1990. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawali.

1 komentar: